Sastra Islam sebagai Alternatif (?)
Oleh: M Taufan Musonip
http://balidropshiper.files.wordpress.com |
Islam
tentunya memiliki posisi tersendiri dalam perkembangan sastra Indonesia. Boleh
kita tanya, pada saat meletusnya polemik kebudayaan antara kubu Faust dan Arjuna, Islam berada di posisi mana?
Faktanya
pada awal penyebaran agama ini di Indonesia, Islam memanfaatkan naskah-naskah
karya sastra lama, daripada secara terbuka menyampaikan nilai-nilai agama. Ada
proses sinkretis dan akulturasi tentunya di sini, misalnya ketika Islam
memanfaatkan naskah Hikayat Sri Rama
dengan menghadirkan sosok Nabi Adam untuk menggantikan Batara Kala. Yang juga menjadi nenek moyang Sri Rama, Nabi Adam pula yang mengabulkan doa Rawana untuk
menguasai dunia dalam kisah di naskah itu. Selain menyisipkan nama Adam, digantikan
pula nama Dewa Mulia Raya dengan
Allah Ta’alla (Ikram, 1997:150).