The Ninth Gate Menambah Kesan Muram Peran Depp
M Taufan Musonip
Ada banyak film tentang dunia
pernovelan. Bisa disebutkan misalnya Ruby Spark (2012), Before Sunset(2004), A
Case of You (2013), Midnight in Paris (2011), atau Stranger Than Fiction
(2006). Yang berkesan bagi saya adalah dua film yang dibintangi oleh Jhonny Depp.
Secret Window (2004) dan The Ninth
Gate (1999). Sebelum menganggap dua film
itu sebagai favorit, saya memang mengagumi peran Depp.
Depp sering memerankan tokoh
misterius, muram dan kesepian. Depp membawa penonton bertualang, menyelami
manusia tangan gunting dalam Edward
Scisorhands yang sering diputar di televisi, berhasil membuat saya sulit
tertidur, film itu rilis saat saya masih kanak-kanak, terkesan horor sekaligus
sosok baik hati pula. Saking baik hatinya ia membuat kekacauan. Belakangan film
Dead Man (Full Monokrom, 1995) saya
tonton di sebuah televisi, juga tak kalah misteriusnya, seorang anak muda yang
pergi merantau ke sebuah kota tambang batu bara, bukan mendapat kerja ia malah
hanyut dalam komunitas Indian, sembari dikejar-kejar sebagai buronan karena
kematian kekasih orang penting perusahaan tambang, yang ia selingkuhi. Dalam
film itu Depp berperan sebagai William Blake yang merasakan prosesi menuju
kematian yang serba perlahan-lahan dan menyakitkan hingga dihanyutkan sendirian
oleh kelompok indian di sebuah pesisir.