Laman

Minggu, 24 Agustus 2025

ESAI

Ilmu Fiqih Benteng Penjagaan Solat tapi Bukan yang Mengantarkan Orang Bisa Solat Khusyuk

M Taufan Musonip


"Solat khusyuk memperbaiki diri kehambaan, baik untuk di dunia maupun akhirat. ulama sufi memberi gambaran khusyuk dalam solat yaitu saat diri merasa hina, takut (khauf), penuh harap (roja'), malu dan hudur. 

 

Lukisan Vjacheslav Kurseev (L. 1965)
Water Colors 38 x 56

Ulama sufi membolehkan jamaahnya solat di rumah. Ini sesuai pandangan ulama fiqih Syafiiyah dalam kitab Fathul Qorib dan Fathul Wahhab. Solat di masjid hukumnya fardu kifayah, kecuali jika tidak ada orang datang ke masjid atau tidak terdengar adzan di satu kampung hukumnya menjadi wajib.

Gus Miek yang dikira orang tak pernah solat, suatu kali ada yang melihat beliau solat di atas daun pisang yang masih di pohonnya. Memang ada sebagian kaum sufi yang suka menyamarkan kesolehannya. Agar mudah dalam berdakwah kepada orang awam. Ini dikaitkan juga dengan maqom walayah. 

Tujuannya baik. Bukan jadi dalil untuk malas solat di masjid atau ingin dikira orang sufi. Dalam Tanbihul Ghofilin dikatakan solat sendiri itu seperti prajurit yang tidak memiliki kuda tempur, akan jauh tertinggal di belakang.

Alfatihah

Yang dimaksud "terjaga" menurut ulama sufi itu bukan saja terjaga dari waktu solat yang utama, tapi juga terjaga rukun-rukunnya: tahu mana rukun Qouli (Niat, takbiratul ihram, membaca Alfatihah, membaca solawat dalam tasahud akhir dan salam) dan rukun fi'liyah (bediri tegak, ruku, sujud, duduk di antara dua sujud dan tasyahud akhir) yang jika tidak melakukan salah satunya, solatnya menjadi batal. Juga harus mengetahui kesunahan-kesunahannya, yang jika tidak dilakukan harus atau tidak perlu melakukan  sujud sahwi.

Minggu, 17 Agustus 2025

ESAI

Tabi',Tabik, dan Ittiba'
M. Taufan Musonip


"Dalam Tajul 'Arus Nabi bersabda, siapa berittiba kepadaku, maka ia adalah ahlul baitku. Dengan menyitir ayat suci Al Qur'an di mana Nuh ingin menyelamatkan anaknya di lautan, tapi Allah Swt berfirman: tidak, dia anakmu bukan ahlimu!

 

The Light Movement
Dmitry Kustanovic (born 1970).


Tabi' biasa kita dengar dalam istilah Nahwu, artinya suatu kata (kalimah) yang mengikuti mutabi'nya. Biasanya pada jenis-jenis jumlah (kalimat) berbentuk 'atof (frasa dengan huruf penghubung seperti: وَ- فَ – ثُم – حَتَّى – أَوْ – أَمْ – بَلْ – لاَ – لَكِنْ), atof bayan (frasa saling hubung tanpa huruf penghubung) badal (penjelas), taukid (penguat, atau perulangan) dan naat (kata sifat).

Ada juga istilah tabik, ini dari bahasa sansakerta, tapi artinya bisa semakna dengan tabi' dalam bahasa arab tadi. Artinya mengormati, tapi pengormatan dalam kata ini bersifat hierarkis, artinya ucapan permisi kepada yang lebih tua. Bahasa itu asalnya satu, kemudian jadi berkembang karena pengaruh alam, lidah orang tiap bangsa berbeda-beda, jadi mengalami transformasi bunyi dan pergeseran makna tapi memiliki akar makna yang serupa.

Antara tabi' dan tabik mengandung adab hierarkis. Menciptakan sikap hormat dan mengikuti. Meski istilah tabi' hanya merupakan secuil dari ragam istilah Nahwu.