Kamis, 06 Februari 2025

ESAI



Lukisan Karya Juan Brufal


Manqobah Kyai Jazuli Ingin Bertemu Abah Anom Ra.

M. Taufan Musonip



"Abah selalu lebih dulu datang ke masjid, menunggu muadzin. Jika ada tamu dan mengganggu waktu solat, Abah Anom tetap ikut solat berjamaah menjadi Makmum.

Adalah Ajengan Arief Ikhwani yang kerap kali menyampaikan manqobah Abah Anom Ra. Dia sendiri mengakui kalau pengalaman talqin dzikirnya mirip yang terjadi pada Syech Ahmad Kanji yang didaulat murid oleh Syech Abdul Qodir Jaelani dalam mimpi. 

Abah Anom mendatangi Ajengan Ikhwani jam dua pagi dan menalqin beliau. Sebelumnya beliau adalah seorang peneliti. Memang kalau akademisi karena faktor rasionya yang dominan selalu kesulitan untuk langsung meyakini pentingnya bermursyid dalam beragama. Harus ada peristiwa yang membalikkan akalnya lebih dulu baru yakin dan percaya.

Saat coba-coba bertanya ingin ditalqin, Abah Anom Ra. Hanya bilang, "kamu kan udah ditalqin."

Seperti biasa sebagaimana disampaikan dalam berbagai kesempatan Kyai Ikhwani selalu membuka manqobah dengan kata-kata seperti ini:

1905 aspirin lahir di Barat untuk obat pusing, di timur jauh dilahirkan seorang Mursyid Kamil Mukamil untuk obat hati yang berpenyakit.

Kyai Jazuli

Lalu beliau melanjutkan manqobah lainnya, tentang seorang Kyai dari Ploso namanya adalah Kyai Jazuli. Mungkin yang dimaksud bisa jadi Kyai Ahmad Jazuli Usman atau salah satu anaknya, tidak menjelaskan detail yang dimaksud. Kyai Ploso tersebut ingin bertemu Abah Anom, tapi ditolak karena sedang kurang sehat. Tiga utusan menghadapi Kyai dari pesantren yang sangat sohor sebagai pesantren salaf hingga hari ini itu. Diakhiri dengan Kyai Ikhwani, yang menyampaikan Abah Anom belum bisa ditemui, tapi Kyai Jazuli ingin tetap bertemu, dia mengatakan: "mencari orang pintar mudah, mencari orang arif sulit hingga sampai jauh-jauh kesini (Suryalaya), dikasih waktu hanya untuk melihat saja saya sudah sangat senang." Akhirnya Kyai Ikhwani menego Pangersa Abah. Dan akhirnya dipertemukan.

Wajah guru mursyid itu seperti cahaya rembulan, indah dan meneduhkan hati. Bahkan bisa langsung membuat orang taubat. Itulah karenanya Kyai Jazuli sangat menginginkan bertemu Abah Anom Ra. Apa rahasia seorang Arif Billah bisa sangat mempengaruhi banyak orang? Dan menjadikan dirinya diikuti jutaan murid dari rakyat jelata hingga presiden?

Karena seorang Guru Mursyid adalah ahli pengamal ilmu sampai ke tingkatan ikhlas. Dan yang paling penting mampu memberi contoh kepada muridnya dalam menjalankan syariat, dalam manqobah lain Ajengan Sandisi:

"Abah selalu lebih dulu datang ke masjid, menunggu muadzin. Jika ada tamu dan mengganggu waktu solat, Abah Anom tetap ikut solat berjamaah menjadi Makmum."

Al Faqir

Abah Anom adalah seorang alim yang sufi riwayat pendidikannya lengkap, beliau belajar fiqih, Nahwu Shorof dan Balaghoh pada pesantren-pesantren terkenal di Jawa Barat. Murid-muridnya yang yang alim pun melimpah salah satunya KH Zezen Zaenal BA. yang sekarang mewariskan pesantran Azzainiyah di Sukabumi.

Jika ke Suryalaya kita disambut oleh Kampus IAILM yang sudah melegenda. Turun ke jalan masuk ke Masjid Nurul Asror disambut oleh kios-kios buku. Agak jauh sebelum masuk ke kawasan Pesantren ada pondok-pondok Inabah, pondok yang dikhususkan untuk penyembuhan para pecandu Narkoba.

Tapi bila sedang ada Manakib, di gerbang Masjid yang dituliskan nama Kajembaran Rahmaniyah  banyak sekali orang-orang yang kelihatannya dari kelas akar rumput, tidur berjejeran di emper masjid. Jika yang datang orang intelek dan berilmu yang tinggi diri dan belum bersih hatinya melihat pemandangan itu gugur sudah anasir anasir keilmuan yang dibangun guru Mursyid sepanjang jalan tadi dan menganggap orang tarekat itu mendukung kebodohan.

Padahal sejatinya kebodohan itu bisa jadi aset agar bisa menjadikan pikiran badan dan hatinya menjadi magnet ilmu. Dan kebodohan itu proses. Tidak mutlak. Karenanya Guru Mursyid sendiri mengikrarkan diri sebagai Al Faqir, bagi dirinya itu adalah bentuk tawadhu kepada Allah, apa yang dimilikinya berupa kecerdasan dan kekayaan hanya milik Allah. Bagi muridnya istilah Al Faqir itu, adalah bentuk kasih sayang dari manifestasi Al Latif.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar