Falsafah Bingung sebagai Awal Mula Berpikir
M. Taufan Musonip
"Dalam Islam ilmu fiqih memulai ijtihadnya dari istilah yang sepadan dengan Bingung yaitu Syak. Dari syak hasil ijtihadnya akan mencapai keadaan lain yaitu Dzon. Syak, juga menghasilkan ilmu-ilmu fisika, ilmu Quantum Fisika dan Ketidakpastian Pengukuran lahir dari Syak atas indera manusia.
![]() |
Fried Egg, 2006 Karya Tjalf Sparnaay (L. 1954) Oil on Canvas 80x80 cm |
Anda bingung? Resign kerja, dapat kerja baru, ada banyak kelebihan, tapi ternyata setelah beberapa lama ada banyak juga kekurangan. Anda bingung? Ingin jadi independen, ditinggalkan lah kerjaan lama, saat menjalani, ternyata menjadi independen itu banyak mengandung ketidakbebasan. Anda bingung? Pilih kelompok A untuk tujuan mulia, ternyata ada bagian yang tujuanmu juga tak bisa semulus yang dibayangkan sebagaimana awalnya dikira.
Kadang kita tak pernah paham dengan kebingungan. Seolah hal itu harusnya jangan pernah ada, pernah dengar kan kawan selalu bilang: jangan bingung-bingung! Bingung, bagi orang yang tidak mengerti adalah buah kebodohan. Saya justru berpendapat lain, Bingung itu batu pijak pemikiran. Ya, kalau Anda tidak kagetan.
Confused, begitu mungkin padanannya dalam bahasa Inggris, adalah awal mula metafisika. Dalam khazanah sufi tercatat dalam dua buku yang pernah saya baca, Pengobatan Cara Sufi yang ditulis oleh Mursyid Chistiyyah dan Novel Musyawarah Burung Fariddudin Attar. Kedua buku ini menempatkan bingung di tataran tinggi saat mabuk spiritual mencapai puncaknya di mana Tuhan sudah ujud dalam jiwa sufi, dan hampir menyatakan diri tiada, seperti dalam keadaan terbakar, jiwa sufi merasakan kebimbangan ada.
Tempat Tertinggi
Saya awalnya sulit memahami keadaan bingung bisa ditempatkan oleh kaum sufi sebagai tempat tertinggi. Tapi keadaan hidup yang sebagian besar confused, membuat kata itu seolah saya lempar di laboratorium kehidupan, diuji-rasakan, ternyata dalam keder saya merasakan bahwa alam jagad raya yang besar ini mengandung kejutan-kejutan, yang menginterupsi pikiran, bahwa tak selamanya ia bisa bekerja cepat memahami suatu kejadian yang belum pernah dirasakan. Bingung seperti memberi ruang henti untuk berpikir lebih metafisis. Jika Anda lebih bersabar, confused akan melahirkan buah pikiran yang tertata.
Dalam Islam ilmu fiqih memulai ijtihadnya dari istilah yang sepadan dengan Bingung yaitu Syak. Dari syak hasil ijtihadnya akan mencapai keadaan lain yaitu Dzon. Syak, juga menghasilkan ilmu-ilmu pasti, ilmu Quantum Fisika dan Ketidakpastian Pengukuran lahir dari Syak atas indera manusia.
Tapi manusia modern mengatakan orang linglung itu bodoh. Karenanya orang bingung tidak diberi kesempatan untuk berpikir. Orang bingung itu sebenarnya berpikir dengan hatinya, berilah kesempatan si bingung menyatakan pendapatnya esok hari. Jika orang tidak pernah merasakan kebingungan percayalah ia bukan si ahli terobosan.
Rakyat Biasa
Kebingungan di tahap awal akan membuat yang mengalaminya menyatakan diri penuh keterbatasan. Lalu ia akan berpikir, apa yang menyebabkan sesuatu itu memiliki kelemahan untuk memenuhi tujuannya, dan kenapa sesuatu yang lain seolah akan bisa memenuhinya, apakah ia punya kuasa untuk mengubah semua kekurangan itu?
Jika tidak, kita sebagai orang bawah, rakyat biasa, dan faqir yang hanya bisa mengubah keadaan sedikit saja, kebingungan akan mengantarkan kita pada Yang Maha Memiliki Ilmu dan Yang Maha Sempurna. Dari sana jika Anda punya hasrat menciptakan amal soleh, tumbuhkan sikap syukur, kini dalam dunia yang tak ideal Allah melengkapinya. Semoga Allah mengangkat derajat Anda baik dunia maupun akhirat.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar