Senin, 25 November 2024

ESAI

Aku Ada karena Ilmuku, dan Kukenal Tuhanku dalam Pembimbingan

M. Taufan Musonip


"Ciri berkembangnya tasawuf adalah lestarinya tradisi keilmuan. Tasawuf sendiri merupakan filsafat manusia dan ilmu pengetahuan dan mengenai "ada" Allah. 


Lukisan berjudul Mitra Falsafi
Oleh Carlos Martin



Man Arofa Nafsahu Faqod Arofa Robbahu, kerap menjadi pegangan pada jembatan suluk kaum sufi. Nyatanya itu merupakan asar ulama sufi, bukan hadits Nabi. 

Man Arofa Nafsahu itu dilalui dengan filsafat "ada", eksistensialisme atau Al Huduri. Ia mengadakan terlebih dahulu dirinya dengan bobot ilmu untuk mengetahui Penciptanya.

Filsafat eksistensialisme dalam tradisi filsafat Barat, dikenal nama Kierkegaard. Ia mencanangkan "Sang Aku" secara lebih pribadi dan elementer. Salah satu filsuf yang memungkinkan lahirnya jalan filsafat fenomenologi. Tentang realitas yang bersifat subjektif-reflektif.

Realitas itulah yang dihadapi oleh Man arofa nafsahu. Pada masa kini dan yang akan datang ia mempelajari fiqih. Sedangkan pada masa lalu ia mempelajari hadis. Keilmuan keduanya membutuhkan tasawuf, untuk mengatasi elementarisme -memakai istilah ini membuat lebih egaliter antara keilmuan klasik dengan keilmuan modern berbeda dengan istilah hierarkis dalam tradisi keilmuan Islam. Tasawuf menyambung-sulamkan realitas yang dihadapi dengan faqod arofa Robbahu.

Rabu, 20 November 2024

ESAI

Substansialistik NU dan Orang Malamatiyah

M. Taufan Musonip




"Silahkan kau ambil rumah sakit dan sekolah, tapi selain itu seluruh yang tak memiliki afiliasi langsung dengan Islam adalah punya kami."

 

Substansialisme dikenal oleh orang Indonesia saat Gus Dur lengser dan beliau terlihat memakai celana pendek di pelataran Istana Negara. Lalu ramai-ramai cendikiawan Islam menyebut substansialistik adalah ciri orang NU.

Substansialistik itu sebagai nilai yang tidak begitu enak didengar sebenarnya, kenapa? Sebab substansialistik itu tersembunyi. Tidak kelihatan. Tidak memerlukan kulit atau kemasan. Itu yang dipahami oleh orang Indonesia, setidaknya.

Karenanya orang NU sering dianggap tidak kontributif terhadap pembangunan Negara dan Bangsa dalam pengertian modern. Tidak membuat rumah sakit atau sekolah seperti Muhammadiyah. Tidak kelihatan jadi garda depan perkembangan sains dan teknologi. Bahkan anak-anak Gen Z ada yang berani mengatakan pesantren tidak bergandeng lurus dengan kemajuan.

Jumat, 08 November 2024

ESAI

Adab sebagai Disiplin yang Disumbangkan oleh Ilmu Tasawuf.

M. Taufan Musonip



Lukisan Paul Klee "Conjuring Trick"



"Adab Imam Bukhori, dalam kitab sahihnya menyebutkan: aku hapal 200.000 hadits dhoif, 100.000 hadits sohih tapi yang kutulis hanya 7,725 hadits dengan 4000 hadits ia ulang-ulang (mualaq). Ada sekitar 93,000 hadist sohih tidak beliau tulis. Adab beliau mendorong penuntut ilmu untuk mencari hadits sohih di kitab lain seperti Sunan Abu Daud atau Tirmidzi. 

Anasir anasir ilmu tasawuf, dan tarekat (dilihat dari pengamalnya) terlihat dari semua kitab fiqih dan hadits. Ulama fiqih dan hadits selalu memberikan patokan kitab-kitab dan ulama sekiranya ada pertentangan hukum dan hadits.

Imam An Nawawi dan kitab Majmu selalu menjadi rujukan paling utama jika ada pertentangan hukum dalam satu kitab. Kitab ini terdiri dari kalau tidak salah 24 jilid Kitab. Kyai Zaki Aziz saja ingin memilikinya, penguasaan ilmu alat yang sudah cukup kuat membebaskan dirinya menyelami banyak kitab.

Dalam ilmu hadist seperti dalam kajian Mustolah Hadits At Taisir, hadist Imam Bukhori dianggap kitab yang paling sohih setelah Al Qur'an.

Minggu, 20 Oktober 2024

ESAI

Orang Awam dan Orang Cerdas dalam Tarekat

M. Taufan Musonip


Lukisan Paul Klee th. 1920


"Kalau bisa seorang malamatiyah menjadi orang yang berhasil dalam usaha dunia, menjadi pejabat negara, atau berhasil dalam karier, untuk membantu masyarakat. Meski begitu, malamatiyyah yang tetap mempertahankan citra keawaman dan akar rumput tetap bisa berkhidmat meski tidak seluas kalangan malamatiyah tingkat elit, akan tetapi tetap merupakan medan hadirnya Sang Khadir tadi.


"Orang akan melihat kita apa yang nampak terlebih dahulu." Ujar Ustad Taufik, pemandu kitab Miftahus Shudur di Majelis An-Noer kampung Kongsi, Bekasi setiap malam Rabu.

Sementara ada juga guru lain yang mengatakan, "jangan lihat dahulu lahirnya, sebab batin orang siapa yang tahu."

Kalam Ustad Taufik mirip satu kisah dalam Persekongkolan Ahli Makrifat Kuntowijoyo, pedagang sate dan gulai dagangnya semakin ramai setelah ia dibaiat menjadi murid tarekat. Orang-orang bukan bertanya apa resepnya sampai bisa banyak orang menikmati masakannya. Tapi siapa gurunya. Karena selain dhohir usahanya rame si tokoh juga semakin rajin beribadah.

Minggu, 22 September 2024

ESAI



Lukisan karya Paul Klee
Moon Play 1923




Mengikis Budaya Tekstualis dengan Pemikiran Falsafi dan Pengkhidmatan

M. Taufan Musonip


"Si calon filsuf harus mematikan api hasratnya. Lingkungan menginginkannya ia berhenti menjelajah alam pikirnya. Sebenarnya bukan saja karena realitas pengetahuan superior ia kalah. Tapi karena realitas bahwa pengetahuan itu sudah menjelma kultural yang membuat ia lebih baik mendatangi pusat-pusat pengetahuan yang menjadikan arah pengetahuannya berjalan ke dalam dirinya. 


Ada video lucu yang berkeliaran di media sosial. Orang berwajah polos sedang mencoba memasukkan kata sandi pada komputernya. Yang dimasukkan sesuai kata yang diperintah layar komputernya. Dia mengetik kata "sandi" keluarlah perintah "kata sandi anda salah", kembali ia memasukan kata "Salah" lalu keluar perintah "silahkan coba lagi nanti' ia memasukan kata "nanti" hingga akhirnya ia tidak bisa menggunakan komputernya.

Ini humor yang lumayan berisi, jika kita punya selera humor tinggi. Meski banyak netizen menganggapnya video iseng biasa.

Orang Indonesia memang berjiwa humoris. Jiwa humoris ini menjadi daya tahan persatuan Indonesia. Meski beberapa waktu belakangan masyarakat Indonesia mengalami keterbelahan. Indonesia masih merupakan negara yang mewadahi masyarakat yang santai. Santai saja, tidak ada yang mengancam kesatuan Indonesia hingga hari ini. 

Selasa, 10 September 2024

ESAI

Pancang Kebijaksanaan dan Peradaban dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan

M. Taufan Musonip




"Adab menjadikan ilmu berkembang, mempertahankan kelestarian kitab klasik dan seharusnya menjadi landasan kitab-kitab kontemporer yang menjadi medan pelestarian kitab-kitab terdahulu.

Iseng-iseng di hari Minggu saya mendapati buku Manusia dan Lingkungannya karya Penulis Belanda. Buku seri filsafat Universitas Atmajaya. Di dalam buku itu ada tulisan tentang "hasrat ingin tahu" sebagai daya pantik seorang manusia bisa menjadikannya seorang filsuf dengan dimulai dari sebuah pertanyaan:

"Apakah seorang filsuf itu dia yang pandai bicara dan sulit dikalahkan (dalam setiap diskusi)?"

Kemudian penulis menyitir kembali arti dari philosopher dari salah satu kamus Bahasa Inggris: Philos artinya yang mencintai dan Sophen yang berarti Kebijaksanaan. Makna filsafat nyatanya tentang kebijaksanaan. Yaitu cara menggunakan dan memperlakukan ilmu.

Jadi dalam alam kehidupan masyarakat Islam, ahlak filsuf itu seharusnya lebih dekat ke sufistik. Kata sophen pun lebih terdengar dekat ke bunyi kata sufi. Kefilsufan itu mungkin awal dari jiwa sufi.

Menuntut ilmu itu memerlukan hasrat. Agar semua penghalang yang menutupi jalannya pencarian ilmu bisa disingsingkan. Hasrat mengetahui ini adalah hasrat alam malakut, hasrat intelektual, tempatnya para malaikat menyampaikan segala ilham. Seharusnya juga dilalui seorang sufi. Karenanya hasrat itu bagai istilah An-Nafs dalam kalam-kalam sufi. 

Sabtu, 31 Agustus 2024

ESAI

Menciptakan Adab dalam Menimba Ilmu

M. Taufan Musonip


"Semua orang yang ada di sekitar kita, duduk, berdirinya, berjalan dan diamnya sudah atas ijin Allah. Ini adalah prinsip utama kaum sufi. Semua orang yang lalu lalang di hidupnya, adalah kado terindah dari Allah.


Lukisan Karya Etiye Dimma Poulsen



Ia membeli dua buah coklat kesukaan anaknya, saat ia melihat si tukang parkir yang mangkal di pelataran Supermarket. Saat itu membeli coklat dan ingat kesukaan anaknya bukan timbul karena dorongan memenuhi rasa kasih sayang anaknya yang sangat menyukai coklat, tapi karena kesal harus selalu menyisihkan uang kembalian untuk membayar parkir. Karena tarif parkir ilegal sudah lazim, kekesalan itu sudah meresap ke alam bawah sadarnya. Ia harus menukar uang pecahan seratusan untuk uang dua ribuan si juru parkir.

Padahal ia bisa saja memberikan uang lebih besar dari dua ribuan untuk si juru parkir. Karena kesal akibat dampak kultural dari kerusakan sistemik yang membuat tukang parkir ilegal ada di mana-mana ia terkena virus bakhil, menukarkan uang menjadi pecahan, dan selintas ia merasa telah memboroskan uangnya. Ingat istrinya tidak lagi memberi terlalu banyak coklat pada anaknya, coklat memang makanan yang konon bisa meningkatkan kecerdasan, tetapi di sisi lain manisnya coklat membuat lidah anaknya tak mau lagi berpetualang mencari kenikmatan pada makanan yang lain. Anaknya jadi kurang menyukai makanan pokok.

Saat ia menghidupkan mobilnya untuk segera pergi dari supermarket itu, si tukang parkir malah tidak kelihatan batang hidungnya untuk melayaninya memarkirkan mobilnya. Apes benar katanya! Sudah memboroskan uang, ia tak dilayani. Letak masalahnya bukan pada "tidak dilayani" tapi pada "membeli coklat" agar uangnya menjelma recehan.

Senin, 13 Mei 2024

PUISI



Lukisan Salvador Dali



Kepak Sayap

M. Taufan Musonip


Sel-sel badanku menguap, wahai Khaldun

Aku berlari terengah engah menuju pintu

Ketakziman. Tersungkur di permadani

Di mana bulu-bulu serbanmu berserak


Kaki dan lututku berdarah, wahai Hujwiri

Aku melihat cahaya lembut merasuk

Kedalam dada matahari. Kudengar gemericik

Air sungai, aku mandi tanpa rasa malu

Aku menginginkan keagungan dan cinta sekaligus. Dan keduanya menjadi kepak sayap Sang Syech

Minggu, 12 Mei 2024

ESAI

 Rasa Pahit Kosmos sebagai Medan Baqo'

M. Taufan Musonip


Cat (1990)
Karya Kayama Matazo
Dari Web Jaded in Japan



"Jamali itu khazanah keindahan Allah yang membuat hambanya merasa akrab, sedangkan jalali itu khazanah keagungan Allah yang membuat hambanya merasa takzim. Yang satu mencetak para wali yang terakhir mencetak para ulama. Yang satu mencetak para Penyair yang satunya politisi. Yang satu sufi yang satu fuqaha.


Di Manakib yang diadakan di H. Agus Kp Kongsi, Ajengan Ubang Asy'ari berkata dalam pengajian Kitab Tauhid Sanusiyah. Bahwa keyakinan itu harus sampai pada tahap rasa. Proses mencapai tahap keyakinan itu ada waham, syak, dzon, dan yakin.

Dalam Tasawuf Modern -Buya Hamka keyakinan juga memiliki tiga tahapan: Ainul yakin, ilmul yakin dan haqqul Yakin. Sedangkan dalam Kajian Qotrul Goits yang diampu Kyai Muzzaki Aziz ditambah lagi dua tahapan yaitu tahapan fana' dan Baqo'.

Baqo' itu menurut Kyai Muda lulusan Al Falah Ploso ini adalah tahapan humanisme: ia yang telah fana yaitu proses peleburan ke dalam sumber pengetahuan dan cinta, hasil gapaiannya akan diaplikasilkan dalam tataran kosmos.

Sachiko Murata (bukunya: The Tao of Islam) dengan apik melukiskan istilah fana dan baqo' dalam konsep Yin dan Yang sebagai adat ketimuran yang lebih dekat kepada Islam. 

Kamis, 25 April 2024

DARI PUSARA KE PUSARA

Menara Masjid dan Maskulinitas

M. Taufan Musonip


Khalwat sering dijalankan para lelaki, memang. Padahal Siti Maria pun melakukan Khalwat dan mendapatkan perbekalan langsung dari Allah sebagai Karomahnya yaitu mendapatkan buah-buahan musim panas ketika ia duduk di mihrab saat musim dingin dan sebaliknya.



Menara masjid adalah bukti maskulinitas. Tapi maskulinitas Islam itu milik semua jenis kelamin. Seperti halnya feminitas. Maskulinitas itu proses menjadi manusia bertakwa, feminitas itu buah dari takwa. Maskulinitas itu Habluminallah, Feminitas itu habluminannas. Maskulinitas itu Ad-Dzikr, feminitas itu Al-Fikr


Menara Masjid Agung Banten
Penulis sebelah kanan bersama
Bang Sanin (kiri), putri Ustad Taufik, dan Ustad Taufik (mubaligh TQN). Foto karya Mang Gun.


Maskulinitas itu dalam istilah Al Qur'an disebut Ar Rojul, siapa bertakwa laki-laki atau perempuan berhak menyandang predikat Rojul. Menara masjid menjadi perlambang predikat manusia bertakwa, berbeda halnya dengan perlambang lingga dan yoni di istana-istana kerajaan pra Islam, melambangkan vitalitas paska moksa. Habluminannas di luar istana harus selesai dahulu dengan kebutuhan hawa nafsu. Kalau bisa tak ada lagi sperma yang menetes, dan tidak lapar lagi. 

Moksa -dalam hal ini jangan diartikan sebagai kata yang bersangkut paut pada sebuah agama, hanya istilah untuk untuk menggantikan frasa pengucilan diri- dalam pra islam bisa dikatakan sebagai pesta, melampiaskan hawa nafsu.

Selasa, 16 April 2024

PUISI



Lukisan Pamela Dodds (2022)



Dermaga dan 

Ombak Basmalah

M. Taufan Musonip



Hari ini kami hanya ingin menikmati. Perbekalanmu yang kau kirim dalam kapal Basmalah. Ramadhan membuat kami baru memahami. Kami sekadar dermaga pasrah yang sepi dari ombak rahmatmu.

Esok barangkali orang-orang asing akan kembali datang. Menjejak kami, menuju pasar di negeri nun jauh. Selama bertahun-tahun kami sibuk melayani mereka. Bahkan kami tak sempat melihat terangnya lampu mercusuar yang menangkap gerakmu dari teluk-teluk yang tak henti dilayari.

Ombak yang Engkau giring melalui kapal Basmalahmu. Kini menepikan ikan-ikan. Anak kami girang menampungnya ke keranjang. 

Apakah tanpa ramadhan ikan-ikan ini tak datang bersama ombak?

Tanya mereka.

Lalu mereka mendengar indahnya lenguh suara menara pembakaran penggerak KapalMu. 

Minggu, 17 Maret 2024

PUISI

 

Lukisan dari Web Eye


Sambal Garang Asem

M. Taufan Musonip


Mari membuat sambal garang asem, istriku

Siapkan bawang merah, asem kanji dan terasi

Goreng ikan mujaer, ikan rakyat 

Yang tak perlu dicari benihnya

Hanya siapkan empang


Asin, asem dan rasa terasi akan lupakan kesedihan

Tambahlah pengetahuan tentang menciptakan rasa

Tentang sesuatu yang bisa ada

Tanpa kita ada-adakan


Asem dan asin yang membelalakan mata

Tanda bahwa makanan yang enak

Adalah jembatan kita pada Pemilik Makanan

Jadilah hamdalah, di antara berita politik yang bising di televisi

Sabtu, 09 Maret 2024

PUISI

SI. Witkiewicz
Fantazja-Bajka-1922




Hamdalah

M. Taufan Musonip


Kupetikkan buah hamdalah bagimu kekasih

Di dalamnya rasa manis tak terperi

Tentang kebun-kebun pohonnya rindang

Dan air terjun gemiricik berdendang


Itu daging buahnya!


Dalam hamdalah ada biji pahit alam semesta

Tapi ini jubah kebesaran bagi PemilikNya

Dia di dalam tapi sejatinya di luar

Ia sembunyikan karena cintaNya


Bersediakah engkau mencoba pahitnya!

Kamis, 07 Maret 2024

PUISI


Lukisan Lorenzo Lucio
Gambar di dapat dari Web. The Strange Penguin



Polisi dan Pistolnya

M. Taufan Musonip

Allah, 

Adalah isim makrifat. Ia dikenal dengan huruf Alif dan Lam. Sedari ruh belum mengenal raga. Alastu birobikum.

Kau lupa, karena tak ada basmalah dalam pistolmu. Hingga kau mudah todongkan moncongnya pada ketakutan.

Kini ketakutan itu telah mati. Kau peluk pistolmu, di sudut kesedihan. Mengingat Si Pemilik. Kau kenal, kenal sekali. Dan dekat.

Tapi kau Asing. 


Menanti Ayah 

M. Taufan Musonip


Allah, Lahu, Hu, dan Ah.

Wujud Dia yang transenden. 

Allah, Lillah, Allah, lillah

Wujud Dia yang emanen


Kau menanti ayah, karena berhasil mendapat nilai bagus musabab bimbingannya. Sementara ibumu mengusap-usap keningmu, setiap kali kau menunggu kangen ayahmu pulang.

Kau yakin dengan ayahmu karena kata-katanya yang selalu tinggal di ruang jiwamu, tentang seni berperang atau tentang kebijaksanaan yang membuatmu telah benar menjadi manusia dan pemberani. Sedangkan ibumu tak memiliki kata-kata sebaik ayahmu, tapi ia paling nyata menjagamu.

Karena ayahmu prajurit perang. Kau merasa selalu dia yang menjagamu.



Ya Ummul Kitab, Ya Syifa

M. Taufan Musonip


Ya Ummul Kitab, Ya Syifa

Aku berputar-putar di antara makan dan buang air. Aku resah, jika tak dikenal karena bacaanku.

Ya Ummul Kitab, Ya Syifa

Aku berputar-putar dari solat ke solat. Kutemukan Hamdalah, pena yang menjaga lembaran-lembaran kertas.

Ya Ummul Kitab, Ya Syifa

Aku mencari titik Ba. Di lautan, kutemukan limpahan cahaya. Aku tenggelam di arus ilmu Al Walah, berputar-putar antara Dzat dan SifatMu.




Rabu, 21 Februari 2024

BUKU-BUKU YANG SAYA BACA

Novel Pasar: Sufisme sebagai Realitas Masyarakat

M. Taufan Musonip


"Rasa-intuisi diaktifkan dalam dunia sadar oleh Mantri Pasar, lelakon dalam Novel ini. Menurutnya rasa ini dihasilkan melalui fase Tadzkiyatun Nafs, menjadikan Nafsu yang terdidik untuk selalu melakukan kebaikan. Fase itu adalah Nafs Amarah ini dilalui dangan jiwa struktural-politis melawan Swastanisasi Kasan Ngali. Lalu Nafs Lawammah dilalui dengan perjalanan ke dalam diri mendapatkan uraian-uraian filsafat mistik Islam seperti istilah rasa-intuisi yaitu merasakan diri selalu bersama Allah dan Nafs Muthmainah dilalui dengan perbaikan diri karena Allah yang berakibat pada perbaikan hubungan dengan sesama.


Lukisan Andre Breton
Landscape (1933)



Istilah Sastra Profetik merupakan nama lain dari sastra Islam yang memiliki rangka gagasan struktur-transenden. Jika pengertiannya seperti itu semua pengarang seperti Buya Hamka, Achdiat K. Mihardja, termasuk pengarang Islam modern misalnya Abidah El Khalieqy, Habiburahman Shirazy, juga A Fuadi bisa digolongkan sebagai kelompok Sastrawan Profetik. Tapi rasa-rasanya kelompok ini tak memiliki nuansa gubahan yang sama dengan Kuntowijoyo, Danarto atau Mustofa Bisri. Yang disebutkan terakhir lebih memiliki ide-ide sufistik. 

Namun seperti dalam Kembali ke Akar kembali ke Sumber-nya Abdul Hadi WM, Istilah strukturalisme-transenden sudah pakem adanya bagi Sastra Profetik kerap juga disebut-sebut oleh Kuntowijoyo misalnya dalam Muslim Tanpa Masjid -sebagaimana diketahui Kuntowijoyo merupakan salah satu pencetus kesustraan genre ini. Meskipun kedua tokoh di atas lebih tertarik menulis tentang sastra sufistik. Keduanya pula lahir dari akar keluarga Muhammadiyah. 

Dalam buku The Tao of Islam istilah transendensi diibaratkan sebagai Yin yaitu sesuatu yang mengatur. Atau Dia yang jauh. dalam penjabaran yang lain oleh Tafsir Al Mishbah mengenai lafadz Allah, saat dua huruf alif dan lam dipisahkan menjadi lahu, maka ia bermakna pada-Nya, sedangkan jika semua dihilangkan dan tinggal huruf ha maka ia menjadi Hu, artinya Dia dan mengandung kata Ah sebagai harapan. Allah bersifat transenden sekaligus imanen bagi hambanya.

Allah bersifat transenden sejak huruf alif dihilangkan yang berarti Lillah yaitu tentang semua hal sebagai manifestasinya. Allah bersifat imanen saat huruf alif tak nampak dalam kalimat bismillah. Bismillah adalah manifestasi keberadaan Allah yang ghaib yang ingin dikenal melalui Rahman dan Rahimnya. Karenanya istilah strukturalisme-transenden bersifat legalis, mencakup semua karya-karya bernuansa Islam yang berkecenderungan fundamentalisme. 

Sedangkan sufisme lebih bernuansa imanen. Sufisme dalam Kuntowijoyo bisa dikatakan realisme, sesuatu yang tersedia di masyarakat. Imanen itu sejajar dengan istilah Tajjali: Ia dikenal dan paling mudah bisa dirasakan, bahkan bisa dicintai. oleh Sachiko Murata dipadankan dengan istilah Yang. Yin, bermakna Taois, feminis. Sedangkan Yang bermakna Konfisius, maskulin.  Keduanya dalam Islam oleh Sachiko di tafsirkan sebagai Jamaliyah dan Jallaliyah dalam bingkai Dia sebagai Al Kamal.

Selasa, 02 Januari 2024

ESAI

Memahami Tarekat sebagai Alternatif untuk Meraih Ketakwaan

M. Taufan Musonip



"Sebenarnya jika dimaknai, tarekat itu jalur alternatif meraih ketakwaan dibanding keilmuan di masyarakat. Tidak semua orang lahir dalam keluarga yang punya kesadaran menyekolahkan anak-anaknya di pesantren. Tarekat adalah komunitas masyarakat inklusif, yang menyublimasi ilmu tasawuf dalam praktik dzikir mu'tabar (terbimbing oleh Guru Mursyid yang bersanad). 

 


Agricultural Development on Acrylic
Oleh Pelukis Gulam Robbani

 

 

Sesungguhnya hadirnya Guru Mursyid dalam tarekat itu menjadikan tasawuf sesuai jamannya. Ilmu tasawuf harus "miindung ka waktu, mibapa ka jaman" sebagaimana semboyan wayang golek asuhan Asep Sunandar Sunarya, yang kebetulan juga seorang murid tarekat. Seperti istilah qiyas dalam ilmu syariat.

Tasawuf harus bermakna bagi kehidupan para muridnya di jaman modern dengan pengamalan di bawah bimbingan Guru Mursyid.

Ilmu hakikat harus terus dibunyikan makna dan pelaksanaannya sesuai jamannya. Supaya tidak seseram yang dipahami sebagian masyarakat jika mendengar nama Syech Siti Jenar atau Al Hallaj.

Ilmu hakikat dan makrifat harus memiliki manfaat bagi jaman modern. Agar orang-orang tidak antipati terhadap ilmu tasawuf. Berbagai disiplin ilmu harus menyertai, langkah pemaknaannya dalam setiap gerak atas buah manis amaliyah tasawuf ini.