Ini Hidungku mana Hidungmu?
M Taufan Musonip
Tak harus tersinggung jika orang
mengatakan diri Anda jelek. Sebab dunia sudah sepakat, bahwa kecantikan itu relatif. Kenapa
dunia selalu diukur dan dilihat dari mata orang tampan atau cantik? Cantik atau
jelek hanya soal siapa yang berkuasa. Lihatlah narasi-narasi mengenai sastra
Pascakolonial, standar kecantikan hanya dimiliki kaum penjajah. Pesek adalah
antitesa dari hidung mancung. Kulit berwarna adalah kasta terendah dari
pergaulan manusia global.
Masa itu, masa kolonial, orang kulit
berwarna (ya mau gimana lagi takdir hidung pesek orang kita ini dibentuk oleh
iklim, bukan?) apabila ingin dianggap sederajat dengan penjajahnya, harus
memakai pemutih, tapi hidung pesek tak bisa dimancung-mancungkan itu realitas
dari ras manusia Asia. Kecuali ada nasib baik anda dilahirkan sebagai seorang
Indo.
Menyelami Hakikat yang Jelek
Saat itu ras orang pesek mencoba
berdamai dengan kenyataan. Berdamai dengan peseknya. Ia mulai tampil di
podium-podium perlawanan, melawan rasisme, dengan upaya hibridisasi, mengambil
sebagian gaya hidup dan pemikiran kaum penjajah untuk digunakan menjadi senjata
untuk memberontak. Ini mengandung resiko, meski penjajahan berhasil mereka usir,
gaya hidup baratnya menular kepada generasi selanjutnya, dan ditafsirkan
sebagai peradaban pemenang. Kolonialismenya lari tunggang langgang, rohnya
masih tertinggal. Sehingga ketika mereka menyamar dalam wujud baru, yang
terjajah menganggap itu bukan siapa-siapa, menerimanya sebagai tahap kemajuan
lanjutan.
Neo-kolonialisme membuat kaum kulit
berwarna dan hidung pesek menjadi rendah diri. Jika Anda tak mampu melakukan
bedah plastik, Anda masih bisa membeli produk-produk yang digelontorkan untuk
menyamarkan ras asli Anda, Anda masih
bisa mencicil klaster-klaster perumahan mewah yang nama kampungnya jauh dari
nama kampung di mana anda di lahirkan. Anda bisa memasuki kawasan perbelanjaan
dengan nama seperti Hollywood Junction,
atau apartemen nuansa Jepang di Cikarang. Nama-nama komplek hunian Meikarta,
adalah nama yang akan membuat anda menjadi bagian dari pergaulan dunia. Dengan begitu
kepesekan anda akan samar adanya. Anda berhak tersinggung jika disebut pesek
yang otomatis berarti menjadi orang jelek sedunia. Meskipun kenyataannya hidung
Anda masih pesek. Tapi kalau sudah Anda kuasai dan beli produk-produk yang saya
sebutkan di atas, Anda berhak memberontak jiwa primordialisme Anda.
Tapi jika anda mau mencoba menyelami hakikat
kejelekan anda. Memandang hidung pesek yang menyempil di wajah anda dalam
cermin, maka akan diketahui, dunia akan lebih indah dibanding penglihatan
orang-orang tampan dan jelita. Sekali-kali janganlah Anda lawan kuasa rupa
jelek Anda, cobalah berdamai. Dalam menyelaminya, akan ditemukan
ribuan kata mengandung hikmah bahkan ketika anda tak mampu mengatakan tampannya
lelaki yang tak pernah sama sekali serius mencintai anda, lelaki yang sama
sekali tak memiliki perhatian terhadap anda, meski sudah berdandan dengan modal
kosmetik yang mahal harganya. Jadilah kawah yang bau belerangnya, mengantarkan
keindahan punggung gunung. Dunia lahir dari lubang hitam yang menganga, dari
ledakan yang mengantarkan keteraturan. Nabi Isa memendarkan Mukjizatnya kepada
orang-orang buta dan berpenyakit sopak. Nabi Muhammad, banyak menikahi perempuan
yang secara rupa kurang beruntung. Yati Pesek melegenda dalam srimulat, karena
kepesekannya dapat memancing joke-joke dari kawan mainnya yang membuat
penontonnya tertawa. Dan saya rasa Rina Nose pun, berhasil menjadi pesohor
karena peseknya itu. Anda bisa tiru beliau, tak pernah oleng, meski selalu
gagal menundukkan lelaki idaman. Apalagi Niin ini orang sunda, orang sunda kaya
akan cerita yang menuliskan hikayat orang-orang jelek, dari mulai Si Lamsijan Kaedanan buah tangan Ki
Umbara, hingga Rusiah nu Goreng Patut
karya Joehana.
Bebas
Selamilah kejelekan Anda, secara
mendalam. Tak usah salahkan Tuhan yang tak adil menunjuk anda memerankan diri
sebagai yang jelek di dunia ini. Pandangilah dalam cermin dan tertawakan
sendiri kejelekan yang melegenda itu, itu hiburan bagi Anda, dan bila diketahui
oleh banyak orang, kehadiran Anda menularkan hiburan bagi dunia yang oleh para
jelita dijalankan secara kaku dan tak bersemarak. Kejelekan adalah lubang hitam
yang melahirkan dunia dan seisinya yang maha teratur.
Dan apabila ada orang yang mengatakan
diri anda itu pesek, berarti ia sedang membuat anda tersadar akan jiwa
primordial Anda: inilah hidungku, mana hidungmu? Tapi sayangnya Anda malu
dengan perjalanan pergaulan yang sudah sampai tahap global itu, yang memenangkan
kaum hidung mancung sebagai peradaban paling maju dan mutakhir. Tapi boleh Anda
tunjuk kesalahan pada penulis novel dan cerita pendek yang miskin penggalian karakter pada penokohan
orang jelek. Beruntung kita orang sunda ya Rina, seperti saya sebutkan di atas
tadi, masih ada karya-karya yang mengumpulkan hikayat orang jelek. Loh kok jadi
Rina, sih?
Cikarang 21 November 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar