Sabtu, 25 November 2023

PUISI


Jalaludin Rumi
Pelukis belum diketahui





Jalan Tengah


Tak akan ada jalan tengah

Jika kau selalu merasa pongah

Jadilah Al Ridwan tunduk dan tegakmu

Kau tanggalkan kehormatan sama halnya bangkitkan rasa bangga


Jadilah dirimu sendiri tapi tetap mawas

Tetaplah bicara tapi hatimu bersamaNya

Lidahmu di dalam ruang bibirmu

Yang luasnya seluas samudera


Pribadi iqbalmu adalah ahlak terbaik

Ambil duduk menyepi dalam hutan dzikir setiap pekan

Bangun api unggunmu di muka tendamu

dengarkan keretak apinya bicara


Api unggun adalah gejolak dada mudamu

Yang akan hidup dalam sanubarimu

Menjadi terdidik seperti matahari

Atau malam dengan bintang dan rembulan

Senin, 20 November 2023

ESAI

Nasihat-Menasehatilah seperti Bicara di Depan Cermin

M. Taufan Musonip




Lukisan Edward Hopper (1882-1967)
Haskell's House (1924)



"Sifat nasihat yang dua arah itu, akan menciptakan budaya saling menasehati. Sifat nasihat yang dianggap dialogis atau searah-keluar akan menciptakan budaya sungkan. 


Ada nasihat pragmatik seperti ini di kalangan aktifis tarekat: 

"Nasihati terlebih dahulu dirimu, sebelum menasihati orang lain..."

Nasihat ini hasil 'perjalanan ke dalam' kaum sufi, untuk mengajak masyarakat memperbaiki diri. Bagaimana suatu masyarakat menjadi baik, kalau tidak ada usaha perjalanan ke dalam terlebih dahulu. Rekonstruksi pemikiran agama ala Iqbal mana mungkin terjadi kalau tak ada perbaikan ahlak pribadi terlebih dahulu.

Banyak masyarakat tak memahami proses ini. Juga sebenarnya yang melayangkan nasihat di atas. Kalau saja nasihat itu bersifat dialogis, tetap sifatnya ke dalam juga. 

Kalau semua nasihat sufi bersifat ke dalam semua, tak akan ada khidmat ilmiyah dalam setiap manakib, tak akan ada kitab-kitab sufi yang dibaca lalu disampaikan. 

Jumat, 17 November 2023

ESAI POLITIK TAREKAT

Ketika Orang Tarekat Menghadapi Pemilu

M. Taufan Musonip



Lukisan Jean Michel-Basquiat



"Siapa calon presiden atau parpol yang mewakili suara kaum tarekat? 


Yang paling malas  dalam aktivitas menulis di blog ini memang membahas politik. Fokus tulisan di blog ini akhir-akhir ini tentang tasawuf. Karena penulisnya memang sedang dimabuk cinta gerakan tarekat. Jadi agak terpaksa juga menulis tentang politik. Hehehe

Kalau tidak membahas politik nanti dikira orang tarekat anti dunia. Makanya sengajalah dibuat bab Esai Politik Tarekat. Tarekat tidak anti politik. Sebab politik itu fitrah. Belakangan para Mursyid TQN terlibat dalam politik praktis. Abah Anom Ra. dalam Golkar ada juga yang terlibat aktif di PPP juga belakangan PKB.

Tapi sebenarnya tidak ada gerakan yang tidak mengandung partisipasi politik. Pergi ke jamban saja perlu langkah politik. Apalagi uzlahnya kaum sufi. Uzlahnya kaum sufi itu seperti walk-outnya anggota parlemen dari anggota parlemen lainnya dalam tensi perdebatan yang tinggi.

Kamis, 16 November 2023

ESAI

Bagaimana Ilmu Menggapai Kebijaksanaanya

M. Taufan Musonip


"Menurut Syech Al Harits Muhasibi dalam kitab Tulus Tanpa Batas, pengamalan ilmu tanpa hati yang bersih akan memunculkan sikap sombong dan riya. Lebih jauh lagi hati yang kotor akan melupakan tujuan ilmu, tujuan ilmu adalah mengenal Pemilik Ilmu, dan amal itu sendiri. Mengenal Pemilik Ilmu mengetahui betapa penuntut ilmu itu memiliki banyak keterbatasan baik dalam menerima atau mengamalkannya.

 

 
Gambar diambil dari blog Jade in Japan
Gunung Fuji Dilihat pada Malam Hari




Belakangan saya haus sekali membeli buku. Tanpa sadar kenyataannya waktu untuk membaca sudah semakin jauh berkurang. Bukan hanya kesibukan. Ternyata ruang sosial lebih membutuhkan saya dari pada ruang baca.

Setiap kali hendak membaca atau menulis selalu ada interupsi, terutama interupsi si kecil, Tanara. Ingin diajarkan banyak hal sambil bermain. Anak perempuan nyatanya lebih suka bermain dengan Ayahnya.

Ternyata alam pengajaran tidak hanya menginginkan saya seterusnya menjadi Muta'alimin. Saya harus berperan menjadi guru pula. Dan ini bagian yang sulit. Paling sulit adalah menjadi guru dari anak balita. Ajakannya sering dianggap bukan ajakan pengajaran. Padahal pengajaran usia dini itu fase pengajaran paling penting. Dan mengoleksi buku pengajaran anak balita, tidak menjadi perhatian khusus.

PUISI


Lukisan Magdalena K. Krusiak (L. 1977)
Tanpa judul, oil on canvas 35x45






Transendensi yang Tertangguhkan


sejak engkau datang 

mengendap masuk ke dalam 

relung kamarku yang 

pencahayaannya tidak begitu baik

sinar matamu membunuh 

suara gelisah tetes air

yang menggila setiap 

hampir menuju subuh

aku selalu menitipkan debar itu

di daun pintu, memperkirakan

selembut apa engkau menggerakkan

genggamannya

 

ada banyak molekul yang datang

mengisi apa yang tengah rapuh

lalu tumbuh dalam senyawa kebahagiaan

ada sang alkemis menyatukan cahaya dan kesunyian

dengan nada ritmis di telapak tangannya


kenapa sejak engkau munculkan 

wajahmu di daun pintu

lantas menarik diri?

Minggu, 12 November 2023

ESAI

Solat Istisqo, Bintang Sirius dan Wali Jarak Dekat

M. Taufan Musonip



"Family" Gustav Klimft 
(1862-1918)



Musim panas telah usai. Hujan yang dirindukan telah datang. Karena datangnya disebabkan rindu, air hujan tak langsung pergi dari jalanan. Bahkan semalam atap rumah kami bocor. Tanara memainkannya riang gembira. Ini kali, anak ini sudah mengerti arti hujan. Setelah saya mengajarkan prinsip sederhana tentangnya:

"Yang menghidupkan segala yang hidup!"

Ia memainkan air lagi. Dengan jemari kecilnya seperti ingin bertanya: apakah ini datang langsung dari Allah Swt?

Ngaji tafsir Jalalain tetap dilakukan meski air hujan masih menggenang di pikiran kami antara senang dan repot. Senangnya, mencoba merasakan gembiranya kaum tani. Irigasi untuk sawahnya kembali lancar. Tanaman kebun kembali mekar. Air sumur kembali meningkat debitnya. Repotnya itu tadi, kami berhadapan dengan bocor dan banjir. Tapi repot dan senang seharusnya tak melupakan rasa syukur atas rahmat Allah melalui hujan.

Di kota tempat kami menjadi mukimin, tidak terlalu terpengaruh dengan musim kering kecuali keluhan suhu bumi yang tinggi. Itu pun hampir semua rumah memasang ac. Dan kebanyakan waktu kami bekerja di ruangan yang juga ber-ac. Ac ini salah satu penyebab efek rumah kaca. Menyebabkan debit air di Sungai Tigris dan Eufrat sebagai sungai kelahiran peradaban menurun drastis juga ratusan kilometer es di kutub utara mencair.

Kyai Zaki, Kyai muda pengampu Tafsir Jalalain tiba di masjid beberapa hari ini dengan berjalan kaki. Mengurangi emisi karbon, dan bisa berefek menurunkan berat badan. Beberapa hari sebelumnya beliau kerap berkelakar tentang musim kemarau. 

"Tak ada yang ngadain Istisqo!"

"Memang kenapa, Yai?" Tanya saya polos.

"Tes ketakwaan!" Katanya sambil tertawa.

Saya bertanya dalam hati, memang kenapa tidak ada yang mengadakan Istisqo. Apakah hubungan masyarakat kota dan desa sudah terputus? Bukankah beras yang kita makan di kota adalah beras dari desa yang olahannya ditentukan oleh debit air.