Sabtu, 09 Maret 2024

PUISI

SI. Witkiewicz
Fantazja-Bajka-1922




Hamdalah

M. Taufan Musonip


Kupetikkan buah hamdalah bagimu kekasih

Di dalamnya rasa manis tak terperi

Tentang kebun-kebun pohonnya rindang

Dan air terjun gemiricik berdendang


Itu daging buahnya!


Dalam hamdalah ada biji pahit alam semesta

Tapi ini jubah kebesaran bagi PemilikNya

Dia di dalam tapi sejatinya di luar

Ia sembunyikan karena cintaNya


Bersediakah engkau mencoba pahitnya!


Api, Udara, Air dan Tanah

M. Taufan Musonip


Api terletak di akalku, dia melihat rembulan

Terciptalah magma di dasar lautan

Udara dalam dadaku, dia menangkap musim

Terarahlah angin untuk kapal dan ikan-ikan

Air dalam perutku, dia mencari danau dan burung-burung

Matahari di dalamnya bercermin dengan tenang

Tanah di kakiku, dia terus berjalan menghilangkan arah

Jalan lurus Kitabullah, membawa semua mahluk kehadapNya

Binatang jadi debu, Manusia tinggal sesal


Mencari Rahasia

M. Taufan Musonip


Kekasihku untuk apa mencari rahasia cinta

Yang karenanya kau telah membentangkan

Perjalanan yang sangat jauh, jalan kembara

Yang asing, melelahkan dan pahit


Jika ada bunyi lonceng di Gereja

Beristirahlah, bersandarlah di temboknya

Konsekwensi mencari kebahagiaan dengan akalmu

Adalah negeri yang asing, kau terputus dari tempat untuk mengenang asalmu


Tapi Gereja yang kosong adalah tempat mencoba kembali penghayatanmu

Di Barat tempat ilmu pengetahuan mencapai kematangan

Kau melupakan rahasia iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in

Rasakan getirnya saat kembali mendengar dentang lonceng, dari tangan sepi seorang biarawan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar