SI. Witkiewicz Fantazja-Bajka-1922 |
Hamdalah
M. Taufan Musonip
Kupetikkan buah hamdalah bagimu kekasih
Di dalamnya rasa manis tak terperi
Tentang kebun-kebun pohonnya rindang
Dan air terjun gemiricik berdendang
Itu daging buahnya!
Dalam hamdalah ada biji pahit alam semesta
Tapi ini jubah kebesaran bagi PemilikNya
Dia di dalam tapi sejatinya di luar
Ia sembunyikan karena cintaNya
Bersediakah engkau mencoba pahitnya!
Api, Udara, Air dan Tanah
M. Taufan Musonip
Api terletak di akalku, dia melihat rembulan
Terciptalah magma di dasar lautan
Udara dalam dadaku, dia menangkap musim
Terarahlah angin untuk kapal dan ikan-ikan
Air dalam perutku, dia mencari danau dan burung-burung
Matahari di dalamnya bercermin dengan tenang
Tanah di kakiku, dia terus berjalan menghilangkan arah
Jalan lurus Kitabullah, membawa semua mahluk kehadapNya
Binatang jadi debu, Manusia tinggal sesal
Mencari Rahasia
M. Taufan Musonip
Kekasihku untuk apa mencari rahasia cinta
Yang karenanya kau telah membentangkan
Perjalanan yang sangat jauh, jalan kembara
Yang asing, melelahkan dan pahit
Jika ada bunyi lonceng di Gereja
Beristirahlah, bersandarlah di temboknya
Konsekwensi mencari kebahagiaan dengan akalmu
Adalah negeri yang asing, kau terputus dari tempat untuk mengenang asalmu
Tapi Gereja yang kosong adalah tempat mencoba kembali penghayatanmu
Di Barat tempat ilmu pengetahuan mencapai kematangan
Kau melupakan rahasia iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in
Rasakan getirnya saat kembali mendengar dentang lonceng, dari tangan sepi seorang biarawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar