Minggu, 17 Maret 2024

PUISI

 

Lukisan dari Web Eye


Sambal Garang Asem

M. Taufan Musonip


Mari membuat sambal garang asem, istriku

Siapkan bawang merah, asem kanji dan terasi

Goreng ikan mujaer, ikan rakyat 

Yang tak perlu dicari benihnya

Hanya siapkan empang


Asin, asem dan rasa terasi akan lupakan kesedihan

Tambahlah pengetahuan tentang menciptakan rasa

Tentang sesuatu yang bisa ada

Tanpa kita ada-adakan


Asem dan asin yang membelalakan mata

Tanda bahwa makanan yang enak

Adalah jembatan kita pada Pemilik Makanan

Jadilah hamdalah, di antara berita politik yang bising di televisi


Suketi Jadi Sufi

M. Taufan Musonip


Bapak filsuf mendatanginya sore hari


Daun daun berguguran

Angin berembus kencang


Di depan jendela Suketi 

Melihatnya, Ia seperti hantu:


Aku tidak pernah mengerti katakatanya

Untuk itu aku selalu menurut


Sekarang ia mengatakan

Kau sufi


Tiba tiba angin berkesiut seperti kain

Aku disuruh memegang ujungnya


Aku hilang 

Ibuku mengetuk pintu kamarku. Bapak filsuf bilang, aku milik negaraku.

Semakin jauh kudengar isak tangis Ibu


Ikan-ikan Qotrul Goits

Bagi Kyai Zaki

M. Taufan Musonip


Derai hujan

Di sampul Qotrul Goits

Ikan-ikan berlarian menyelam

Di antara karang-karang risalah Nawawi Bantani

Ikan-ikan dari gua Al Qodim, tak lepas doa

Bagi pembaca kitab yang mengajak

Mustami memahami Al Hudus


Ayat-ayat Allah bagai gelombang

Riak air ikan Al Goits, memahami

Apa yang bisa dipahami. Dan lautan Al Walah 

Hanya bisa dilayari dengan kapal Al Iman dan amali












Tidak ada komentar:

Posting Komentar