Kamis, 07 Maret 2024

PUISI


Lukisan Lorenzo Lucio
Gambar di dapat dari Web. The Strange Penguin



Polisi dan Pistolnya

M. Taufan Musonip

Allah, 

Adalah isim makrifat. Ia dikenal dengan huruf Alif dan Lam. Sedari ruh belum mengenal raga. Alastu birobikum.

Kau lupa, karena tak ada basmalah dalam pistolmu. Hingga kau mudah todongkan moncongnya pada ketakutan.

Kini ketakutan itu telah mati. Kau peluk pistolmu, di sudut kesedihan. Mengingat Si Pemilik. Kau kenal, kenal sekali. Dan dekat.

Tapi kau Asing. 


Menanti Ayah 

M. Taufan Musonip


Allah, Lahu, Hu, dan Ah.

Wujud Dia yang transenden. 

Allah, Lillah, Allah, lillah

Wujud Dia yang emanen


Kau menanti ayah, karena berhasil mendapat nilai bagus musabab bimbingannya. Sementara ibumu mengusap-usap keningmu, setiap kali kau menunggu kangen ayahmu pulang.

Kau yakin dengan ayahmu karena kata-katanya yang selalu tinggal di ruang jiwamu, tentang seni berperang atau tentang kebijaksanaan yang membuatmu telah benar menjadi manusia dan pemberani. Sedangkan ibumu tak memiliki kata-kata sebaik ayahmu, tapi ia paling nyata menjagamu.

Karena ayahmu prajurit perang. Kau merasa selalu dia yang menjagamu.



Ya Ummul Kitab, Ya Syifa

M. Taufan Musonip


Ya Ummul Kitab, Ya Syifa

Aku berputar-putar di antara makan dan buang air. Aku resah, jika tak dikenal karena bacaanku.

Ya Ummul Kitab, Ya Syifa

Aku berputar-putar dari solat ke solat. Kutemukan Hamdalah, pena yang menjaga lembaran-lembaran kertas.

Ya Ummul Kitab, Ya Syifa

Aku mencari titik Ba. Di lautan, kutemukan limpahan cahaya. Aku tenggelam di arus ilmu Al Walah, berputar-putar antara Dzat dan SifatMu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar