Kamis, 23 Februari 2023

ESAI

 

Nur Muhammad dalam Perjalanan Isra Mikraj

M Taufan Musonip

 

 

"Cotton Field"
By Stella Stellae/Mathew Haste
Copy from Facebook

            Ajengan Beben Muhammad Dabbas (12/02) pada kesempatan Manakib di Rawa Lintah menyampaikan tema mengenai Isra Mikraj. Tentu karena Bulan Rajab adalah bulan tepat terjadinya peristiwa besar Isra Mikraj. Manqobah yang dibacakan pun kompak mengenai Mukjizat Besar Nabi Allah Saw, di mana pun diadakannya. Yaitu Manqobah ke 11 dan ke 12, peristiwa Nabi naik ke punggung Buroq, dibantu Ruh Syaikh Wali Qutub Abd Qodir Jaelani.             

            Untuk perspektif sejarah modern atau kontemporer peristiwa tersebut dianggap tidak ilmiah dan mengada-ada. Bagaimana Ruh Sulthonul Aulia bisa menjadi bagian cerita Mikrajnya Rasulullah Saw ke Sidratul Muntaha, sedang dalam riwayat hadist Nabi pun tidak tercatat. Tidak semua bisa disampaikan Rosulullah pada awal dakwah Islam, apalagi saat itu, yang perlu ditegakkan adalah tauhid terlebih dahulu. Dengan kejadian Isra Mikraj pun, banyak kafir Quraisy yang tidak percaya, beberapa orang yang baru masuk Islam pun ragu, kecuali Abu Bakar, dia berkata jika suatu tembok berwarna hitam, kalau Nabi Allah Saw katakan itu putih, maka Abu Bakar akan percaya bahwa itu putih.


40 Rawi

            Ada satu esai yang ditulis oleh Ajid Tohir dalam buku Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah Ponpes Suryalaya: Membangun peradaban dunia. Menuliskan sejumlah pembuktian secara ilmiah, kitab-kitab Manakib Sulton Aulia Al Jaelani. Ternyata kitab-kitab manakib saling mengaitkan keberadaan masing-masing dengan pengarang berbeda, menandakan ada perhatian yang sama betapa tak diragukan lagi besarnya pengaruh Tn Syech dalam sejarah dunia Islam. Selain itu juga dalam pendahuluan setiap kitab rata-rata menyebutkan 40 perawi yang menjadi saksi karomah agung Tn Syech Al Jaelani.

            Ajid juga membandingkan beragam kitab manakib serta konstruksi bangun tulisannya. Saat itu, belum ada konstruksi bangun sejarah tematik seperti sekarang. Sejarah ditulis dalam bentuk riwayat, dan berpola liner: dari guru ke murid yang dihubungkan dengan karomah.

           Dengannya kekeramatan Sy. Abd Qodir Jaelani terbukti ilmiah, gaya bahasa yang disampaikan dalam manqobah bernuansa sastra tinggi, tapi tidak mendahului keutamaan karomahnya. Karomah Tn Syech yang menciptakan sastra, bukan sebaliknya. karenanya di dalam kelompok sufi, semua kalangan bisa menerima kitab tersebut. Dan populer, tidak hanya dibacakan di manakib-manakib TQN juga di tarekat lain. Sastra tinggi biasanya akan berlawanan dengan populisme, manqobah Tn Syech tidak. Indah, tapi diminati justru oleh kalangan masyarakat bawah. 

            Ajengan Beben bertanya kepada para hadirin, “Kenapa Nabi pergi menemui Allah tidak silau oleh matahari, planet dan bintang-bintang?” Ajengan Beben adalah cicit Syech Muhyi Pamijahan, ia selalu menyampaikan khidmat ilmiah dengan bahasa yang mudah dimengerti tapi selalu berbobot. Beliau menjawab, “Karena Nabi sendiri adalah Cahaya Nur Muhammad paling nyata, mengalahkan semua pijar cahaya di dunia." 

Tajalli            

            Filsafat Iluminasi (Al Isyraq) memang bersandar kepada keyakinan Nur Muhammad, yaitu cahaya sebagai bahan dasar ruh yang diciptakan secara berbarengan sebelum Allah Swt menciptakan dunia ini.  Umur setiap ruh dengan demikian sama, setiap manusia memiliki Nur Muhammad, cara agar ruh itu muncul, adalah dengan tajalli.

Berbeda dengan kepercayaan Filsafat Peripatetik, di mana ruh bersifat transenden, mentransfernya dengan emanasi. Cara perspektif ruh muncul dalam pribadi manusia, oleh peripatetik dapat dinyatakan melalui hukum-hukum ilahiyah. 

Antara tajalli dan emanasi biasa dibedakan dengan istilah-istilah esoteris dan eksoteris. Emanasi bergerak keluar, tajalli bergerak ke dalam. Cahaya dalam emanasi bersifat eksternal, dalam tajali bersifat internal (sudah bawaan), yang eksternal jika ingin terpapar cahaya ia harus keluar rumah, yang internal diam dan menemukan cahaya di rumahnya sendiri. Yang eksternal itu lembaga, yang internal itu puisi. Yang satu bergerak, yang satu lagi diam. Yang satu menghendaki perubahan sosial, yang lain menghendaki perubahan dalam diri sendiri. Yang satu mendatangi, yang satu lagi di datangi. Persis saat Raja Persia mendatangi Tn Syech, meminta nasihat.

            Tajalli dalam bahasa tasawuf amali juga biasa menjadi perbincangan kalangan sufi, adalah kepantasan sosok manusia yang langsung merasakan karib dengan Pemilik Nur Muhammad. Orang menyebutnya Muroqobah. Untuk mencapai Tajalli, salikun harus melewati tahap takholi (mengosongkan hati dari nafsu duniawi) dan tahalli (mengisi hati dengan asma Allah), dalam TQN dihubungkan dengan jumlah dzikir yang harus dicapai. Sehingga berbuah karomat. Istiqomah dalam menjalankan amaliyah oleh kaum sufi dipercaya juga sebagai karomah.(*)

            

           

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar