Minggu, 29 Oktober 2023

PUISI




The Moons Fall a Thousand Time
Naemeeh Naemaei




Kalbu Sang Raja

M. Taufan Musonip


Takkan mungkin orang yang telah menemukan gerak kalbunya. Menyukai kebodohan. Asahlah rasa benci kepada kesombongan di atasnya. Mahkotamu hijau jamrud. Yang membuat kepalamu tunduk ke tanah. Tapi lehermu akan selalu tegak pada kegelapan yang berkuasa di balik pintu istanamu. 

Saat kau tutup pintu istanamu. Maka kau akan di serang ribuan liliwa. Biarkan cahya wahyu masuk dan jadikan kalbumu tempayan. Filsafat ilmu adalah ghodobmu. Meriam pertahanan dan serdadu.

Saat cahaya lembut wahyu berpendar tegas ke arahmu, kau tertunduk. Meski kursi kuasamu bisa mendengar syahwat perang dari kejauhan. Ilmu dan wahyu telah membuatmu menjadi penguasa. Sedangkan dirimu telah lama terdiam dalam suatu keasingan di menara riyadhoh.


Penyair dan Keramaian

M. Taufan Musonip


Mengertilah penyair!

Hikmah perjalanan hakikatmu 

Adalah masuk ke alam keramaian. 

Dan kau mengambil sejumput sepi di dalamnya. Maafkan semua orang.


Tapi jika keramaianmu adalah genta

Peperangan. Pedang platonikmu telah mengkilap terlebih dahulu

Dzikirmu nafi isbat. Pejammu jihad,

Sidqu di atasnya adalah transenden


Sekarang genggam lah obor iqbalmu

Teguklah kahwa sajian mursyidmu

Berjalanlah lawan kesewenang-wenangan

Segala kejahatan adalah medan makrifatmu



Penyair dan Pedagang Garam

M. Taufan Musonip


Untuk apa mempermasalahkan. Perjalanan ke dalam dan ke luar diri? 

Kau sendiri adalah gerakan eksoteris ruhmu. Setelah perjalanan ke dalam dirimu. Jika badanmu kau anggap mubah, wakafkan lah pada kalam puisimu. Bahasamu adalah perlambang zuhudmu. 

Kau tetap akan menjadi penyair.

Dengan jiwa jamalimu. Jadilah penyair zamrud. Kau akan tetap menjadi anak dagang. Dengan riyadhohmu. Jadilah pedagang garam. 

Asin dan cahyamu membutuhkan masyarakat. Tapi terkadang kau harus mendobrak. Kepada fuqaha yang tak kenal kehidupan ruhnya. Kepada kaum sufi yang malas menimba ilmu. Keduanya sama-sama penghalang batin perlawanan nur muhammadmu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar