Interface 2021, Oil on Linen 80x80cm Karya Jason Anderson (Inggris) |
Roda-roda
M. Taufan Musonip
Aku adalah roda penggiling padi,
Berputar-putar di dalam diriku sendiri.
Beras di penampung bening tak terkira
Orang hampir mengira itu mutiara
Mursyidku adalah roda-roda ditubuhku
Berputar-putar mengantarku ke denyut jantung
Makanan yang diolah ibuku, dihantar doa
Sel-sel darahku menemukan gejolak api
Muhammadku roda-roda syarafku
Menggelinding mengalirkan darahku
Ada arus listrik yang tenang jadi petunjuk
Cahayaku berdiri menanti aku terbakar di dalamnya
Lalu aku dengar Allah, Allah, Allah
Aku fana dalam senyap
Aku Menunggu Sang Pemburu
M. Taufan Musonip
Sayapku adalah bulu-bulu kasbi Abu Yazid Busthomi
Aku mencari pemburu yang berpeluru al ilm al wahbi
Aku menunggunya di ranting-ranting pohon kesabaran
Melenggok indah dengan ekor kehambaanku
Ayolah pemburu datanglah padaku,
Nyanyiku. Tapi matahari mulai tenggelam
Aku hanya mendengar derap kudanya saja
Tapi aku tak lelah bersiul, hingga malam
Ayolah pemburu datanglah padaku,
Nyanyiku. Bulan yang tenang terduduk anggun
Di danau biru yang berkedalaman jiwa sufi
Dan sang pangeran berpistol itu tercetak terbalik
Aku tetap bersiul. Memanggil pagiku
Sayap sayap pengetahuanku inginkan peluru
Sayangku.
Sup Sambal Keramat
M Taufan Musonip
Sejak aku tiba di kediamanmu. Kau tak mengatakan tentang peradaban. Hanya menyuguhkan semangkuk sup. Percuma, katamu. Kau bertanya tentang baju wolku.
Tapi kau tak tahu sup yang enak.
Dalam sup itu hanya ada wortol dan kentang seperti biasa. Dan hanya ada potongan daging sapi berlemak. Lalu ia memindahkan satu tangkup ke dalam sepiring nasi dihadapku. Dan menambahkan sambal cabai hijau dan tomat.
Percuma, katamu. Kau ingin pelajari keramatku, jika tak tahu keringat saat kau mencoba sup sambalku.
Dia tak memakai wol, dan tak ada cahaya ditangannya hingga selesai kami menyantap makanan. Tapi sampai pulang aku tak bertanya apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar