Lukisan Pablo Picasso "Three Sardines" |
Gadisku
M. Taufan Musonip
Gadisku,
Kau mengurungku. Seperti jiwa sufi
Yang tersandera pesona Guru Mursyidnya
Penjaramu, adalah kotak non-eksistensialku
Tapi dihadapmu aku esensi eksistensial
Gadisku,
Kau lautanku, menghalangi samuderaku.
Aku bicara banyak hal. Kau mengatakannya sedikit.
Hingga para kelasi tak memahami takdir pelayarannya
Hanya tahu bahasa embusan angin dan tarian awan awan
Gadisku,
Air laut tiba di kakiku, ingin membebaskanku
Tapi cinta tak pernah kenal kata bebas
Kecuali kau jadikanku darah para syuhada
Aku akan menyatu dengan laut, biar engkau rasakan anyirnya rindu.
Di Bilik Kamar Mama Falak
M. Taufan Musonip
Ketika aku tiba di bilik kamar riyadhohmu
Aku menghilang dan dzikirku kau rebut anggurnya
Aku kehilangan mabukku. Hanya karena ku tahu kehormatanmu
Andai saja gila cintaku, gilanya Al Hallaj
Aku akan kabarkan undanganmu itu. Dan aku adalah hanya si pemula
Bertemu Ki Demang
M. Taufan Musonip
Ia pinjamkanku busur dan anak panah
Aku menyasar anak rusa. Kulitnya bercahaya
Seketika si sasaran tersungkur. Aku hanya melihat bulan
Berdarah. Ki demang menghirupnya
Aku malu, ternyata anak panah beliau
Yang mengenai si anak rusa
Aku hanya terpesona. Oleh terang bulan yang ia kalahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar